hari ini saya merapihkan blog saya supaya enak dipandang sekaligus me re-read tulisan saya beberapa tahun lalu. lucu. apaan sih ni tulisan. alay banget!. galau mulu elah! kira-kira kata-kata itulah yang saya ucapkan dalam hati pas baca tulisan lama saya. maka dari itu saya menyaring kembali tulisan yang akan tetap saya publikasikan dan yang akan saya simpan sebagai draft saja. karena sayang kalau di apus, lucu. bisa jadi bahan ketawa saya nanti di masa tua. hehe
tapi satu yang saya ambil dari me-re-read tulisan lama saya. yaitu, saya begitu luwes dan santai menyampaikan apa yang ingin saya sampaikan.dari yang alay, aneh, galau, sampe galau banget. apapun yang saya rasakan bisa saya tulisan dengan sesuka hati saya, dan dengan bahasa saya yang, emang "gue banget" kalau lagi ngomong. dan sangat menggebu-gebu. kok bisa ya? kok bisa saya bisa menulis hal-hal pribadi seluwes itu tanpa takut dengan "judge" orang lain yang membacanya.
padahal sekarang, tepatnya, beberapa waktu belakangan, saya sangat teramat hati-hati dengan apa yang akan saya tulis, dimanapun. bahkan di blogpun yang gak semua orang tau blog ini. saya takut. gak percaya diri. sehingga saya sangat menyaring apa yang akan saya sampaikan ke "publik" dalam bentuk apapun. padahal, kalau dipikir-pikir, bercerita terutama di blog itu benar-benar bisa "flashback" dengan kejadian yang pernah dirasakan dikemudian hari.
entah sejak kapan saya mulai menyadari hal ini. saya selalu berpikir tentang apa yang akan saya posting, terutama di instagram, bukan karena baik atau tidaknya postingan itu atau "story"nya. tapi lebih ke paradigma dan pemikiran orang-orang yang bakal ngeliat.
"kira-kira dia mikir apa ya?" "kira-kira dikira pamer gak ya?" "kira-kira di sangka ria gak ya?" "kira-kira di bilang kampungan gak ya?" "kira-kira lebay gak ya" "kira-kira gaje gak ya?" "kira-kira dibilang kok main mulu gak ya" kira-kira disangka gak ada kerjaan banget gak ya" "kira-kira aneh gak ya?" dan "kira-kira" lainnya.
saya kira ini bukan saya saja yang merasakan, tapi juga dengan banyak orang. manusia insecure. iya itu saya. kenapa ya bisa se-insecure itu? padahal sebelumnya, jangankan di blog, di instagram pun saya dulu biasa saja untuk memosting sesuatu. dan selama ini gak ada yang salah dengan apa yang saya bagikan ke publik. bukan hal-hal yang negatif ataupin sejenisnya. padahal, teman-teman saya di instagram juga bukan manusia julid dan netizen yang jahat seperti diluar sana. ya gatau juga sih. tapi sebagian besar adalah orang yang baik-baik dan saya kenal.
pemikiran-pemikiran jahat ini justru yang membunuh karakter saya sendiri. yang membuat saya insecure dengan apa yang saya publikasikan, padahal mungkin hanya sekali atau dua kali postingan saya di komentari tidak enak oleh orang lain. padahal mungkin itu disampaikan dengan canda, padahal hanya satu atau dua orang saja yang berpikir dan menyampaikan seperti itu. dan padahal semua itu karena pemikiran-pemikiran yang datang dari diri saya sendiri. atau itu yang saya pikirkan ketika orang lain posting?! naudzubillah. saya sirik namanya kalau gitu!
hahaha lucu ya, gak ada orang yang bilang, gak ada yang jahat, tapi kok bisa ngubah sikap kita sendiri. saya memang si manusia dengan berjuta pemikiran, apalagi kalau menentukan sesuatu. tapi yang ini belakangan sangat mengganggu saya, semakin saya berpikir, semakin bercabang juga pemikiran-pemikiran itu. dan semakin liar.
sekarang saya mencoba membuat hal ini menjadi sederhana. saya mencoba melenyapkan pemikiran jahat yang saya ciptakan sendiri. selama hal yang kita sampaikan adalah hal-hal yang baik dan dengan tujuan yang baik, gak macem-macem. maka saya akan tetap menyampaikannya. oiya! terlebih saya orangnya gabisa diem dan selalu mau keep in touch dengan sosial media saya. jadi kemarin lumayan menjadi perang batin, karena mau update tapi takut ini dan itu. padahal setelah saya mengupdate sesuatu setelah sekian lama, hal tersebut mendapatkan respon yang sangat baik dari teman-teman saya. dan benar, itu memang hanya pemikiran-pemikiran jahat saya.
mungkin memang ada orang lain yang meninggalkan sosmednya, mereka pasti punya alasan tersendiri. tapi saya bukan mereka. saya sangat ingin membagikan hal-hal yang positif, hal-hal baik, hal-hal yang lucu dan sebagainya dengan orang lain, di sosial media saya
jadi intinya adalah: sebenernya hal-hal yang kita takutkan adalah hasil dari pemikiran-pemikiran kita sendiri. entah disebut jahat, atau negatif dan negatif banget, sehingga membuat kita menjadi insecure dan takut. selama hal itu baik dan positif, just keep going on! jangan mikirin "apa kata orang" terus, karena itu yang akan menghambat kita sendiri. mulai aja dulu!
PS: kesimpulan ini bukan hanya karena insecure saya terhadap apa yang ingin saya "update" tapi juga dengan ketakutan-ketakutan dan pemikiran jahat yang lainnya, seperti tentang kerjaan dan mimpi yang pernah saya tulis sebelum ini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar